budaya maritim serta menjadi teladan (memimpin) dalam berbagai kemajuan IPTEK,kesejahteraan, keadilan dan perdamaian dunia. Ada enam aspek yang harus dibangunsebagai konstruksi negara maritim Indonesia diantaranya yaitu aspek Ekonomi, Hankam,Lingkungan, IPTEK, Budaya, Kelembagaan.Sementara itu menurutnya, ada 8 program pembangunan sektor kelautan prioritasyang harus dikembangkan secara optimal sebagai aksi nyata dalam mewujudkan Indonesiasebagai poros maritim dunia, diantaranya yaitu sektor Perikanan Tangkap, PerikananBudidaya, Industri Pengolahan Hasil Perikanan, Industri Bioteknologi Kelautan,Pengembangan Pulau-Pulau Kecil, Pembangunan Tol Laut, Pengembangan SumberdayaKelautan Nonkonvensional, serta Pemantapan Kelembagaan Kelautan. Prinsippembangunan konektivitas maritim (Tol Laut) diantaranya, rute pelayaran melewati tujuhPelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Batam, Pelabuhan TanjungPriok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan PelabuhanSorong, setiap pelabuhan utama terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan
Short SeaShipping
(SSS), terbentuknya
multiple port call
dan
ship size
, bertujuan menurunkan biayalogistik nasional, mewujudkan sistem distribusi barang yang efisien dan terintegrasi,menjadi solusi yang efektif dalam mencegah berlayarnya kapal berkapasitas kosong darisatu tempat ke tempat lainnya, meningkatkan kapasitas dan efisiensi
. “Dengan peta jalan
pembangunan kelautan seperti di atas, Insya Allah Indonesia tidak hanya bakal menjadinegara maritim yang besar, kuat, maju, makmur dan berdaulat, tetapi juga akan menjadiporos (kiblat) maritim dunia dalam waktu
tidak terlalu lama, 2025”, tegas Guru Besar
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor itu.
Oleh : Ghufron Affandy
Mahasiswa Jurusan Perikanan UMM ‘2011