Kurang lebih 3 bulan ikan gurami yang dibesarkan dengan pakan pelet ini sudah bisa dipanen dan mampu mencapai bobot 8 - 9 ons per ekor dengan tingkat kematian sangat minim
Pelet herbal, terbesit dipikiran adalah pelet yang dihasilkan dari tumbuhan organik atau pelet yang mampu mengobati segala macam penyakit pada ikan atau ternak. Faktanya memang seperti itulah manfaat yang diberikan dari pakan ikan buatan Mochammad Nurul Badrus. Ia menuturkan karena kebutuhan pakannya ketika 1990 kian membengkak seiring dengan bertambahnya kolam pembesaran ikan gurami (gurame) miliknya maka ia pun memutar otak untuk mencari alternatif pakan lainnya demi kelangsungan usaha keluarga tersebut.
Pria yang sejak muda menggeluti usaha budidaya gurami ini mengungkapkan,perhari harus memberi pakan sebanyak 2 % dari biomassa perkolam berukuran 25 m x 25 m. Totalnya kala itu ada 42 kolam yang terletak di Kelurahan Semampir Kecamatan Banjarnegara Jawa Tengah.Tak heran jika biaya produksi jadi tinggi yaitu mencapai 60 – 70% untuk pakan saja.
Selain itu, ada kendala seringnya terkena penyakit seperti penyakit mata bola, koreng (penyakit kulit), insang berdarah, bisulan, ikan banyak kutu, ikan pilek, flu ikan,ekor ke merah-merahan, serta ikan sering stres. Karena latar belakang itulah, Nurul yang telah hampir 10 tahun merekayasa dan meramu sendiri akhirnya menemukan pakan racikan yang menurutnya sangat cocok untuk pemeliharaan gurami.
Apalagi menurut Nurul ditempat tinggalnya tersedia bahan pakan ikan dari tumbuhan yang melimpah. “Maka sayapun mulai merekayasa membuat pakan sendiri yang kami ramu dan kami fermentasi dengan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan,” tambahnya.
Tanaman Organik
Dijelaskan Nurul, pelet herbal yang ia ramu terbuat dari bahan pakan yang sebagian besar berasal dari tanaman antara lain jagung, bungkil kelapa, bekatul/ dedak padi, ampas tahu, dan ikan rucah. Bahan lainnya adalah ragi, bawang putih, kunir kuning, jahe, tomat, wortel, jantung pisang, nanas, rebung bambu, nasi, air leri (air bekas cucian beras), serta gula kelapa yang harus difermentasi terlebih dahulu.
Kesemua bahan tersebut nantinya akan dicampur dan dibentuk seperti pelet. Proses pembuatannya menurut Nurul masih manual dan mengandalkan sinar matahari sehingga pelet yang dihasilkan hanya dalam bentuk pakan tenggelam. “Jika musim hujan tidak bisa produksi secara maksimal karena tidak bisa menjemur,”keluh Nurul. Kini setiap harinya Nurul mampumemproduksi 1 ton pelet. Untuk kebutuhan sendiri mencapai 6 kuintal dan sisanya dipasarkan untuk pembudidaya di sekitar atau kelompok pembudidaya di Kabupaten Banjarnegara.
Sebagai pendukung pakannya, Nurul pun menambahkan suplemen tambahan yaitu berupa pakan hijauan dari daun talas. “Ini sebagai pendukung kualitas pakan ikan yang kita hasilkan,” ungkapnya. Dari kesemua bahan yang tergolong bahan alami tersebutdiharapkan bisamenghasilkan ikan organik yang tidak mengandung antibiotik kimia.
Keunggulan
Lebih lanjut Nurul menjelaskan setiap unsur bahan pakan yang digunakan dalam pakan memiliki banyak manfaat bagi ikan. Kandungan bawang putih dalam pakan digunakan untuk pencegahan penyakit kulit dan untuk menambah nafsu makan ikan dibuat dari nutrisi kunir kuning. Kemudian vitamin A dapat diperoleh dari wortel, sedangkan vitamin C diperoleh dari nutrisi tomat.
sumber : www.trobos.com