Brigjen TNI Raden Edi Setiawan, SH, Pusat Diklat (Pusdik) Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), memaparkan bahwa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) perlu memahami bahwa meskipun mereka aktif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penting juga bagi mereka untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Dalam sambutannya pada pembukaan Pendidikan Bela Negara, ia menekankan perlunya kegiatan seperti ini sebagai wujud cinta tanah air.
"Kegiatan bela negara, seperti yang diadakan FPP UMM, dapat membentuk kedisiplinan dan ketekunan pada diri kalian. Saya yakin, dengan semangat dan dedikasi, kalian dapat menjadi individu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat secara luas," ujarnya.
Prof. Dr. Syamsul Arifin, MSi, Wakil Rektor I UMM, menilai bahwa kegiatan bela negara dapat melatih kedisiplinan mahasiswa UMM. Hal ini akan membentuk sikap ketekunan dan manajemen yang baik dalam menghadapi tantangan. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat menjadi model baru untuk meningkatkan nasionalisme dan setara dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
Dekan Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) UMM, Dr. Ir. Aris Winaya, MM, MSi, mengingatkan bahwa era digital membawa dampak positif dan negatif, termasuk masuknya budaya asing yang dapat mengikis nasionalisme. Ia berpesan kepada mahasiswa FPP untuk tidak hanya fokus pada perkembangan teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai dan budaya Indonesia.
"Selain menumbuhkan semangat nasionalisme, sebagai mahasiswa UMM, kalian juga perlu menunjukkan tata susila dalam segala aspek kehidupan, bukan hanya kepada teman dekat, tetapi juga kepada masyarakat secara luas," tutupnya.